May 22, 2014

PR, Why I Love It So Much.


Ada kenalan yang bertanya, "Iz, kenapa concern ke humas sih? Padahal ada applied field lain di komunikasi." Wah, kalau ditanya begitu jawabannya beragam juga cenderung bingung malah. Saya sendiri kurang tahu betul kenapa saya (terlihat) concern atau setidaknya senang dengan bidang kehumasan atau sejenisnya. Tidak ada bayangan sama sekali ketika masih duduk di bangku SMA dulu untuk menjadi seorang humas, bahkan mendengar kata humas pun baru ketika kuliah alias nol besar kalau disebut punya alasan yang matang untuk mengambil kehumasan.

Berawal dari kegalauan tahun ketiga di SMA, semua teman sudah punya cita-citanya masing-masing dan ingin masuk jurusan apa. Ada yang akuntansi, sosiologi, ilmu pemerintahan, bahkan ada yang mau loncat ke kedokteran. Waduh! Terus saya harus lanjut kemana ini? Akhirnya berdasarkan screening yang minim dan ikut-ikutan teman, akhirnya coba pilih manajemen sebagai fokus utama. Kenapa manajemen? Karena saya kurang suka hitung-hitungan dan sangat senang dengan yang disebut strategi karena yang saya tahu proses manajerial itu penuh dengan strategi. Who knows?

Tapi apa daya, mungkin jurusan manajemen di kampus-kampus "itu" sudah diisi oleh calon-calon manajer yang lebih pantas baik otak ataupun dompet. Akhirnya ludes lah saya dari jurusan manajemen. Sebenarnya tidak sedih-sedih banget ketika ditolak, toh alasan saya juga bukan karena "manajemen"-nya tapi latarbelakang kenapa saya mau ambil manajemen, kegiatan strategis. Mungkin karena dinilai terlalu santai, di suatu hari ayah saya merekomendasikan suatu jurusan yang justru baru pernah dengar dan kabarnya cukup bagus, Ilmu Komunikasi. Belajar berkomunikasi atau belajar tentang IT? Meskipun dasarnya kosong, tetap saja saya mendaftar. Boom! Tiba-tiba diterima dan masuk. Disini saya malah jadi bingung, nanti saya belajar apa?

Bolak-balik bukan google, tanya teman lain yang kebetulan juga masuk di komunikasi dan akhirnya saya tarik satu poros, yaitu broadcasting! Camera person, presenter, editor, dan hal lainnya. "Waduh! Ini bukan gue banget!" Dan akhirnya menurut cerita salah satu tetangga saya, lulusan komunikasi tidak hanya berfokus pada broadcasting, tapi juga bisa ke pekerjaan yang sifatnya manajerial. Nah, disini mata saya mulai terbuka lebar. Saya kemudian kembali buka google untuk cari tahu sebenarnya bidang apa sih itu? dan bertemu lah saya dengan istilah public relations atau kehumasan.

Sejauh mata membaca, bidang ini bikin liur menetes karena sifatnya yang fleksibel tapi punya tupoksi yang jelas. Selain itu ada beberapa persyaratan softskill yang cocok dengan diri saya. Dari sisi strategi sendiri memang relatif sesuai dengan sub-bagian dari humas ini, tapi overall cocok dengan kemauan saya. Tapi yang namanya tidak mempraktekan secara langsung ya sama saja bohong. Semua tulisan itu mungkin saja benar, tapi mungkin juga salah karena itu semua pengalaman orang lain dan bukan saya sendiri. Lalu bagaimana? Akhirnya saya tetap ikuti proses sampai akhirnya resmi menjadi mahasiswa di kampus yang selalu bikin bingung ketika ditanya ini. "Kampusnya dimana? Oh, itu swasta ya? Di Jakarta mana kampusnya?" Gubrak!

Benar saja, selama menjalani semester awal, saya belajar mengenai dasar-dasar dari ilmu komunikasi termasuk kehumasan dan bidang lainnya. Dari sini saya jatuh cinta sama humas! Ternyata yang diceritakan oleh orang lain melalui blog pribadi mereka itu kebanyakan benarnya. Bidang ini penuh dengan taktik dan strategi! Penuh dengan perencanaan yang dituntut untuk sangat matang dengan eksekusi yang memiliki prediksinya sendiri and yes, I can find lot of fun things with PR!

Jadi, sebenarnya apa yang membuat saya senang dengan bidang kehumasan?

  • Seperti game strategi. Kegiatan humas penuh dengan rencana dan eksekusi berprediksi lalu evaluasi.
  • Dasarnya saya memang senang bicara bahkan dengan orang yang baru kenal sekalipun. It's so challenging!
  • Banyak bidang yang bisa didalami. Media relations, investor relations, employee relations and many more!
  • Image is absurd but you have to manage it correctly! More challenge!
  • You just need your brain and mouth. As simple as that.
Jadi, apakah kamu juga tertarik pada dunia kehumasan?

PR: Why I Love It - Faiz Ridhal Malik

Related Articles