Dec 10, 2013

Publisitas dan Iklan, Apa Yang Berbeda?



Ketika kamu mempelajari public relations, kamu akan akrab dengan suatu hal yang disebut dengan publisitas atau publicity. Tapi sayangnya banyak orang yang salah kaprah mengenai posisi antara publisitas dan iklan. Saya pernah dihadapkan dengan orang yang tanpa sungkan berkata "Oooh, jadi publisitas itu iklan!". Ya, saya mempelajari iklan, tapi bukan dalam kajian PR. Publisitas dan iklan itu jelas dua hal yang berbeda. Maklumnya adalah ketika orang yang berdialog dengan saya itu memang bukan orang PR atau iklan, tapi bagaimana jika kamu yang mengaku sebagai "PR officer" ketika ditanya perbedaan antara publisitas dan iklan, berkeringat dingin karena tidak bisa menjawab? Terlihat tidak profesional kan? Berikut ini akan coba saya jelaskan sedikit perbedaan antara publisitas dan iklan. Semoga bisa membantu.

Publicity/Publisitas
Publisitas adalah sub-kategori dari public relations. Menurut PRSA (Public Relations Society of America), PR adalah fungsi manajemen yang menggunakan komunikasi untuk "membantu organisasi dengan publiknya agar saling berhubungan dengan baik".
Advertising/Iklan
Iklan adalah sub-kategori dari marketing. Secara spesifik, fungsi iklan melibatkan produk dan jasa perusahaan. Iklan adalah suatu bentuk komunikasi pesan yang "berbayar" melalui beragam media.

Lalu apa perbedaan antara publisitas dan iklan? Penjelasan paling sederhananya adalah bahwa publisitas itu "bebas biaya" sementara iklan itu "berbayar". Karena iklan berbayar, maka penentuan bunyi pesan, kapan dan dimana/melalui media apa pesan itu akan ditayangkan bisa kita kontrol sedemikian rupa. Kecuali jika memang ada hambatan yang merubah rencana.

Lain halnya dengan publisitas. Pesan dalam publisitas tidak bisa dikendalikan bagaimanapun caranya. Kamu tidak akan pernah bisa memastikan kapan artikel atau interview akan diangkat oleh media. Bukan hanya itu, kamu juga tidak bisa mengendalikan konten mana yang akan digunakan oleh media jika memang pasan akan diangkat. Itulah mengapa publisitas begitu memusingkan, karena tidak adanya kepastian. Kamu hanya bisa berharap untuk beritamu agar bisa dimuat.

Jika mengadakan sebuah PR event dan di sana kamu melihat beberapa reporter lengkap dengan kameranya, jangan senang dulu. Berita itu belum tentu akan diangkat oleh media dan mungkin saja akan tertutup oleh isu yang lebih kuat dan menarik perhatian publik dan siapa tahu beritamu ditayangkan di-jam malam yang audiensnya sedikit. Tugas publicist hanya sampai disitu saja. Ya, memastikan bahwa ada reporter di event-mu dan mempengaruhinya untuk bisa mengangkatnya di media. Selepas mereka pergi dari event-mu, itu sudah di luar jangkauanmu dan sudah menjadi keputusan media.

Tapi bukan berarti publisitas itu tidak bisa diandalkan. Publisitas memiliki kekuatan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan iklan. Hal ini karena publisitas pasti dihubungkan dengan sesuatuu memiliki nilai berita atau informasi yang berguna dan menarik yang menjadikannya kekuatan untuk mempengaruhi publik. Contoh saja, kamu akan lebih tertarik dengan berita produk air mineral yang mendapatkan penghargaan karena jaminan mutu dan kebersihannya daripada iklan yang memuat konten yang sama, kan? Disana lah kekuatan dari publisitas. Meskipun ada beberapa iklan yang mencoba untuk memuat nilai berita di dalamnya, tapi tentu tidak sekuat publisitas yang sesungguhnya dalam mempengaruhi publik.

Atau contoh lain, ketika kamu memiliki usaha restoran kecil dan restoran-mu diliput oleh media, kutipan dari media itu bisa dijadikan sebagai alat penarik perhatian konsumen yang kekuatannya lebih besar 10 kali jika dibandingkan dengan iklan biasa, benar? Kamu pasti akan tertarik akan sesuatu yang "benar-benar dimuat media" daripada yang hanya "menumpang di media" kan?


Semoga dari penjelasan di atas kamu bisa lebih membedakan berbedaan antara publisitas dan iklan. Lain waktu saya akan bercerita tentang apakah publisitas sepenuhnya "bebas biaya" atau "gratis" dengan dampak publisitas bagi kamu (perusahaan) dan publik. Serta masih banyak hal lain tentang public relations yang masih saya pelajari untuk dibagikan dengan kamu. Semoga membantu!

____________________________________________
Semua informasi di atas berasal dari berbagai referensi literatur valid yang berbeda dan bertujuan untuk menambah wawasan saja. 
Mohon untuk tidak menggunakannya sebagai sumber referensi utama pada tugas kuliah atau karya ilmiah.
Terima Kasih

Faiz Ridhal Malik


Related Articles