May 26, 2017

Belanja Gadget Online Itu Gampang!

Banyak temen gue bilang kalau gue orangnya ‘awetan’ kalau soal gadget. Soalnya, memang gue paling males gonta-ganti handphone kalau udah ‘nyaman’. Siapa sih yang bakal berpaling hati kalo udah soal kenyamanan? Hahaha. Tapi yaa namanya kesayangan, kadang gue juga suka was-was kalau handphone gue kenapa-napa nantinya. Udah setahun lebih gue gonta-ganti tempered glass karena handphone gue hobinya 'terjun bebas' kali ya hahaha. Dan seminggu lalu terjadi lagi. Dia jatuh-retak-terluka. Mau nggak mau gue harus cari tempered glass lagi nih. Hadeh~

Homepage www.duahari.com

Seakan tak mau kembali terulang, gue nyari tempered glass yang beneran bagus dan mulai deh browsing-browsing di internet online shop mana yang jual tempered glass yang murah tapi gak murahan. Cari sana cari sini, seperti biasa banyak yang jual tempered glass ala-ala sampai gue ketemu sama online shop baru, www.duahari.com. Meski terbilang baru, duahari.com ini punya banyak koleksi aksesoris buat gadget, mulai dari tempered glass, hardcase sampai drone juga ada. Lengkap deh!


Cara beli yang Simple, Klik-Klik-Bayar!

Cara beli di duahari.com gampang banget. Tinggal buka situsnya di www.duahari.com langsung deh cari barang yang mau dibeli. Kamu tinggal klik aja tombol “add to cart” kalau mau langsung membeli atau klik nama produknya kalau mau lebih tahu spesifikasi produk yang kamu pilih.  Produk-produk yang dijual di duahari.com dijelasin secara lengkap mulai dari gambar produknya, ukurannya, beratnya sampai fitur-fitur tambahannya. Kalau begini kan gue jadi lebih yakin buat beli dan gak takut kena tipu-tipu. Handphone aman, hati pun tenang.

Item description tab di www.duahari.com

Setelah produk dipilih, kamu bisa lengsung check-out untuk melakukan pembayaran atau lanjut belanja lagi. Nah, untuk melakukan pembayaran kamu perlu login dulu untuk isi identitas diri, alamat e-mail dan alamat pengiriman. Alurnya simple dan gampang banget deh! Kalau dihitung-hitung, gak sampai 15 menitan gue udah tinggal bayar itu barang pesenan. See? Easy, right?


Payment dan Shipping Channel yang Beragam

Yang bikin nyaman beli di duahari.com adalah cara transaksi yang nyaman dan aman. duahari.com punya banyak pilihan channel pembayaran dan pengiriman, jadi kita bisa pilih mau bayar pakai apa dan pakai jasa ekspedisi apa yang kita percaya. Untuk pembayaran kamu bisa pilih, mau Cash on Delivery (COD), transfer antar bank, cicilan 0% kartu kredit, e-money atau bayar di outlet-outlet pembayaran seperti minimarket dan Kantor Pos. Banyak banget pilihan cara bayarnya. Berhubung di kantor gue ada ATM, ya pakai transfer ATM aja sih. Kalau pas lagi di rumah bisa pakai mobile banking atau COD aja sekalian biar tenang. “Ada uang, Ada Barang.”

Terus, buat yang punya jasa ekspedisi kepercayaan seperti gue, enaknya kita bisa pilih ekspedisi sesuai keinginan. Pilihannya banyak! Ada JNE, TIKI, J&T, NEX, SAP dan banyak jasa ekspedisi lainnya. Kurang lengkap apa  coba?


Jaminan Kualitas Produk dan Layanan

Kalau nanti kalian ada kendala, jangan ragu-ragu buat sampaikan keluhan kamu ke Customer Support duahari.com. Kalau gue sih belum sempet kenalan ya sama mba-mba CS-nya, Soalnya transaksi gue lancar sih dan gak ada kendala sampai barang tiba di rumah. Oiya, duahari.com juga menerima retur kok kalau ternyata barang yang kamu pesan ada kesalahan. Tentunya tetep sesuai syarat dan ketentuan yang ada ya.

fitur unggulan di www.duahari.com

Overall, gue melihat duahari.com ini sebagai salah satu online shop produk gadget yang siap emerging pasar dan sejajar dengan online shop lainnya. Kualitas produk dan layanannya bisa dikatakan excellent dan ngerti banget apa yang diinginkan customer untuk transaksi online yang berkesan. Semoga kedepannya produk yang ditawarkan duahari.com bisa lebih variatif lagi karena jaman sekarang kebutuhan gadget mulai banyak jenisnya.


P.S; Tempered glass-nya aman buat 'terjun bebas' :D

Jul 14, 2016

Pentingkah Database Media untuk PR?

Proses kerja public relations adalah proses yang membutuhkan konsistensi dan jangka waktu yang cukup panjang untuk memunculkan hasil yang baik, entah dalam hitungan bulan atau bahkan tahun. Dalam sepanjang prosesnya, peran seorang public relations officer tidak akan lepas dengan media secara institusi maupun personal, termasuk di dalamnya para awak media seperti reporter maupun editor. Sangat penting untuk bisa memaintain atau memelihara hubungan yang baik dan tepat sasaran dengan mereka. Untuk memudahkan, akan diperlukan database.
Mengapa Database?
Di Indonesia sendiri kini sudah banyak nama institusi media yang beredar dengan produk jurnalistiknya yang sangat beragam. Contoh saja, Trans Media milik Trans Corp. Dengan portal Detik.com, stasiun Trans TV, stasiun Trans7, dan portal CNN Indonesia. Kompas Group dengan harian Kompas, radio Sonora, portal kompas.com, dan stasiun Kompas TV. Dan sebagainya. Terbayang jika harus menghimpun data dari seluruh media yang ada, maka ada berapa banyak orang media yang harus di hafal dengan karakteristik pekerjaan mereka dan latarbelakang institusi yang dimiliki? Disini lah pentingnya untuk mempergunakan database.

Database akan mempermudah kita untuk melakukan komunikasi yang tepat sasaran dengan media. Database yang baik akan mencakup data selengkap mungkin tentang media tersebut dengan orang yang ada di dalamnya. Sebaiknya selain data profesi seperti asal media, desk berita, kontak profesi juga cantumkan biodata pribadi seperti tanggal lahir, asal daerah, kontak pribadi dan hal-hal yang bisa menyentuh personalnya secara langsung. Database yang baik juga harus bisa diakses dan dimengerti oleh staff PR lainnya.

Contoh database media sederhana menggunakan Ms. Excel

Bagaimana mengumpulkan data untuk database?

Metode pengumpulan data memang cukup sulit tapi bisa dicoba ketika dalam event yang mengundang mereka, berikan form media dan kartu identitas lainnya yang harus diisi ketika mereka hadir untuk liputan. Data inilah yang harus dipegang dan di-index dengan rapih agar nantinya kita bisa mensortir dan mencari data media dengan mudah. Bahkan untuk jumlah media yang sedikit, penggunaan database akan mengefisiensi waktu dan tenaga seorang PR.

Di berbagai kesempatan yang berhubungan dengan media, selalu mintalah data diri profesi maupun pribadi jika memungkinkan. Selain untuk menghimpun data baru, proses kompilasi data seperti ini juga bisa dilakukan untuk update data media yang sudah ada.
Bagaimana cara memperbaharui database media?
Data yang sudah terkumpul di database tentu harus selalu diperbaharui untuk mengurangi miss dalam menyampaikan pesan ataupun rilis berita. Seringkali dalam mengirim rilis kita tidak tahu apakah reporter itu masih bekerja di media yang sama, masih mengerjakan desk berita yang sama atau justru sudah menjadi editor atau bahkan sudah resign dan tidak bekerja di media lagi. Hal ini yang harus diantisipasi karena jika terjadi miss, konten berita tentu akan melenceng dari sasaran dan terlebih jika ada kesalahan penyebutan institusi media yang dituju, pastinya akan menimbulkan kesan negatif dari media.

Proses pembaharuan data bisa melalui berbagai cara. Yang paling sering dan mudah dilakukan adalah dengan menghubungi langsung orang media tersebut via telepon dan menanyakan kondisi profesinya saat ini. Cara lain adalah penghumpunan data ulang ketika mengundang mereka kedalam sebuah event seperti press conference atau memang media gathering yang rutin dilakukan. Jika didapati adanya perubahan, maka sesegera mungkin isi ke dalam database yang ada, atau jika data perubahan belum menyeluruh, tanyakan juga untuk data lain misal apakah di media baru yang berbeda mengerjakan desk berita yang berbeda juga atau sama seperti di media sebelumnya.

Contoh tampilan database media menggunakan software khusus
Sekecil apapun, data berupa informasi tentang media sangat berharga bagi PR. Selanjutnya hanya bagaimana kita sebagai PR bisa menjaga, memperbaharui dan menganalisis data yang ada sebagai modal menyusun strategi pemberitaan yang baik.

Jun 19, 2016

Cara Agar Tidak Ketinggalan Pesawat


Banyak sekali hal menarik dari proses bisnis maskapai yang aku pelajari akhir-akhir ini. Khususnya ketika menjalani on the job training di Kota Pangkalpinang sebagai bagian dari rangkaian pelatihan di kantorku. Selama di sana, aku menemukan beberapa kasus keterlambatan penumpang yang dengan berat hati harus meninggalkan atau memindahkan mereka ke penerbangan berikutnya. Tentu kita tidak ingin rencana liburan atau janji meeting menjadi buyar hanya karena tertinggal pesawat kan? Nah, berikut ini beberapa cara agar kamu tidak lagi ketinggalan pesawat. Dicatat ya!

1. Datang Sesuai Jam Ketentuan
Beberapa maskapai memasang peraturan kapan paling lambat penumpang harus datang. Biasanya waktu yang ditentukan adalah 90 menit sebelum jadwal keberangkatan. Harus diperhatikan lagi di tiket pesawat, yang mana jam keberangkatan dan mana jam boarding agar tidak keliru. Datang lebih awal akan sangat membantu, khususnya jika kamu berangkat dari bandara kecil dan padat seperti Bandara Depati Amir, Pangkalpinang yang antriannya bisa mengular sampai keluar check-in hall. Dari waktu 90 menit yang ditentukan maskapai, proses check-in akan memakan waktu 60 menit, karena 30 menit sebelum jam keberangkatan diharapkan semua penumpang sudah hadir dan dilakukan proses boarding. Proses boarding yang nyaman akan memakan waktu 30 menit.

2. Kenali Jalan ke Bandara
Hal ini sangat penting, khususnya untuk kamu yang harus melalui kawasan macet untuk ke bandara. Untuk yang melalui Jakarta, biasanya meluangkan waktu lebih untuk penjalanan ke bandara, bisa 3, bisa juga 6 jam sebelum keberangkatan tergantung dari dari mana kamu berangkat. Untuk yang tempat tinggalnya dekat bandara bukan berarti bisa datang mepet, Ingat aturan 90 menit sebelum keberangkatan kan? Jangan sampai pesawat lewat atap rumah baru berangkat, ternyata begitu sampai bandara sudah close boarding dan pesawat sudah didorong. Biarpun masih di parkiran, jika pesawat sudah ditutup pintunya, maka wewenangnya sudah ada di captain pilot. Kalau mau nego, silahkan nego ke pilotnya ya. :D

3. Manfaatkan Fitur Web/Self Check-in
Kini sudah banyak maskapai yang menawarkan fitur web/self check-in dan tentunya fitur ini akan sangat membantu kamu agar tidak telat. Fitur ini biasanya bisa berupa website ataupun mesin ATM. Kamu harus ketahui dulu bagaimana ketentuan-ketentuan untuk menggunakan web/self check-in ini. Akan lebih pas jika kamu tidak membawa bagasi dalam penerbangan, karena jika membawa bagasi kamu harus mendaftarkan bagasi kamu lagi ke counter check-in dan akan sama saja prosesnya dengan check-in biasa.

4. Lepas Semua Perhiasan dan Logam di Badan
Biasanya bandara memiliki beberapa Security Check Point (SCP). Untuk SCP pertama biasanya hanya dibaca isi bagasi kamu dan barang-barang berbahaya umum yang ada di tubuh kamu seperti senjata tajam atau senjata api. Setelah check-in untuk menuju ruang tunggu biasanya ada SCP lagi dan kali ini lebih ketat, semua logam yang ada di badan harus dilepas seluruhnya. Tentu ini memakan waktu dan biasanya SCP ini antriannya akan memanjang. Untuk mengantisipasinya, sebelum check-in dari SCP pertama lebih baik kamu lepas semua atribut yang berlogam seperti ikat pinggal, gelang, kalung, jam tangan, dan sebagainya untuk disimpan dalam tas. Setelah kamu sampai di ruang tunggu, silahkan dipakai lagi. Dengan begini kamu bisa hemat 2-4 menit lho.

5. Pasang Telinga dan Simak Tiap Pengumuman Informasi
Kamu sudah datang lebih awal, pakai self check-in biar lebih cepat dan di SCP pun kamu lancar saja. Akhirnya bisa santai menunggu di boarding hall. Tapi, sesantai-santainya kamu harus tetap memperhatikan setiap pengumuman yang ada ya. Jangan sampai ketika sedang asik mendengarkan musik, baca buku atau mengobrol justru malah ketinggalan pesawat karena tidak sadar kalau boarding time sudah lewat dan nama kamu sudah dipanggil announcer berkali-kali. Pasang telinga kamu, terutama jika sudah mendekati waktu keberangkatan. Dari pengumuman itu juga kita bisa tahu apakah pesawat kita mengalami delay atau masih on schedule.

Setidaknya jika kamu ikuti cara di atas, pasti kamu akan datang ke bandara tepat waktu dan perjalananmu akan lebih tenang dan menyenangkan. Tidak ada lagi yang namanya ketinggalan pesawat dan berujung bubarnya rencana liburanmu atau kesalnya teman meeting-mu. Have a safe flight!


Mar 9, 2016

5 Hal Yang Perlu Diketahui dari PR


Kamu mungkin bisa dengan mudah menjelaskan apa pekerjaan dari seorang dokter, juru parkir atau bahkan seorang badut. Beberapa jenis pekerjaan yang sudah sering ditemukan dalam keseharian kita akan lebih mudah dimengerti bagaimana dan apa tujuan pekerjaan itu ada. Lalu seringkah kamu mendengar istilah PR atau public relations? Tidak semua orang akrab dengan nama pekerjaan yang satu ini dan membuat salah paham tentang apa yang orang lain pikirkan dengan apa yang sebenarnya PR lakukan.

Banyak yang beranggapan bahwa PR adalah bagian dari periklanan. Tidak, kami tidak membeli iklan dan kita tidak membayar jurnalis untuk menulis berita tentang perusahaan atau klien kami agar dimuat di halaman paling depan surat kabar. Kami juga tidak membuat jingle radio yang lucu didengar dan juga tidak memberikan sample gratis agar orang bisa kenal dengan klien kami, Kami memang bekerja untuk mempromosikan klien, produk atau bahkan diri kami sendiri ke khalayak, tapi tidak dengan membeli iklan. Berbeda dengan iklan, yang kami lakukan adalah mengajak publik eksternal maupun internal untuk mengenal kami lebih jauh tanpa "membeli" perhatian mereka dengan membayarnya. Apapun, entah itu media tradisional, media sosial atau melalui bicara secara langsung, kami berkomunikasi dengan khalayak lewat rasa percaya, tidak berbayar dan bdengan sumber yang jelas. Kami memperkenalkan diri kami melalui proses yang lebih alamiah.

Untuk mempermudah pemahaman umum tentang public relations dan bagaimana menggunakan PR dengan benar, juga untuk membantu kamu yang bergelut di dunia PR agar lebih mudah menjelaskan pada orang tua, teman atau mereka yang secara random bertanya padamu, berikut adalah Lima Hal yang Perlu Diketahui Tentang Public Relations.


1. Apa itu Public Relations?
PR adalah persuasi atau ajakan. Bagaimana cara kamu membujuk, meyakinkan dan memastikan bahwa publik yang menjadi targetmu akan berpikir, mengenal, bertindak sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Public Relations Society of America atau PRSA memiliki definisi tentang PR yang telah disepakati bahwa PR atau public relations adalah proses komunikasi strategis yang membangun manfaat bersama antara organisasi dengan publiknya. Lingkup "publik" sendiri sangat beragam sesuai dengan bagaimana dan dimana organisasi itu bekerja.

Insan PR sendiri adalah "penceritra" atau lebih akrab disebut sebagai "storyteller". Mereka membuat suatu narasi untuk memajukan kegiatan mereka. PR bisa berguna untuk melindungi, memoles atau membangun repiutasi melalui media konvensional, sosial media, atau jalur komunikasi yang dibentuk sendiri. Praktisi PR yang baik akan menganalisa organisasi, mencari pesan-pesan positif dan menerjemahkannya ke sebuah bentuk cerita yang bernuansa positif. Ketika suatu berita menjadi buruk, mereka mampu merumuskan bagaimana cara terbaik untuk menanggapinya dan meredam dampaknya.

Laman Princeton Review menulis bahwa, "Seorang PR Specialist adalah pengasah imej. Tugas mereka adalah untuk menghasilkan publikasi yang positif untuk klien dan meningkatkan reputasi. Mereka memastikan publik selalu terinformasi tentang kegiatan badan pemerintahan, menjelaskan mengenai kebijakan-kebijakan, dan mengatur kampanye politik. Insan PR bekerja untuk sebuah perusahaan yang mungkin menangani hubungan dengan konsumen, atau hubungan antara bagian-bagian dalam perusahaan seperti manajer, karyawan atau antar kantor cabang.

Hal-hal yang digunakan PR untuk bekerja antara lain diataranya:
  • Menulis dan mendistribusi press release atau siaran pers
  • Menulis pidato
  • Menulis berita edaran (tidak seformal press release) tentang perusahaannya dan mengirimnya langsung ke jurnalis.
  • Membuat dan menjalankan event khusus yang fungsinya untuk menjangkau publik dan media relations.
  • Menyebarluaskan kontak bisnis baik melalui jalur personal atau menghadiri acara dan sponsoring pada suatu event.
  • Menulis dan blogging untuk web (situs internal maupun eksternal)
  • Strategi krisis PR
  • Promosi media sosial dan menanggapi opini negatif online

2. Apa bedanya PR dengan Periklanan?
PR vs Periklanan sederhananya adalah tidak berbayar vs berbayar, diraih vs dibeli, meyakinkan vs meragukan, PR berdampak besar dan iklan hanya sedikit terasa. Bahkan ada yang mengatakan bahwa, "Iklan adalah apa yang kamu bayar, PR adalah apa yang doakan."

Iklan adalah media berbayar, public relations adalah media yang didapat atau diraih yang artinya kita membujuk reporter atau editor untuk menulis berita positif tentang klien kita, kandidat politik kita, brand kita atau isu-isu tentang kita. Berita yang ditampilkan di majalah, surat kabar, TV, radio atau website akan berada pada bagian "berita/editorial", sedangkan "media berbayar" akan dimutampilkan pada bagian "iklan/promosi". Jadi, berita kita akan menjadi lebih kredibel karena terverifikasi oleh pihak ketiga, yakni media. Untuk lebih lengkapnya silahkan ke laman ini.

Perbedaan mencolok lainnya ada pada harga. Ahensi PR bisa dibayar secara bulanan atau untuk selama proyek tertentu saja sedangkan iklan bisa menjadi sangat mahal, Sebuah ahensi PR di Amerika Serikat menerima klien yang telah membeli iklan sehalaman penuh dalam sebuah majalah mingguan dengan biaya $125,000. Klien itu mengharapkan akan ada banyak telepon, viral di media dan obrolan-obrolan tentang iklannya hingga akhirnya klien itu tidak mendapatkan apa-apa. Berbeda jika beritanya dikutip oleh New York Times, Forbes, Reuters yang akan menjadi obrolan penting secara nasional, panggilan telepon dari klien-klien baru dan yang telah ada, dan kredibilitas yang begitu meyakinkan. Tidak semua orang bisa memiliki uang sebesar $125,000 dan lagi iklan bisa menjadi sangat mahal jika tahu berapa biaya untuk tempat dan waktu tertentu ditambah dengan desain yang kreatif juga ditambah dengan biaya produksinya. Belum lagi, iklan akan menjadi efektif ketika dilakukan secara berulang untuk mempengaruhi konsumen.


3. Apa Itu Berita?
Sebelum menyewa jasa ahensi PR atau memulai kampanye sendiri, sangat penting untuk mengerti sifat-dasar berita. Hanya ada dua cara untuk membuat berita: 1) Ciptakan cerita 2) Ikuti cerita.

Hal ini sangat penting bagi siapa saja yang ingin memahami, menjalankan dan memanfaatkan kekuatan dari public relations. Sebelum menjawab klien atau boss yang memberi perintah "Taruh di halaman depan Kompas!" Tidak penting apakah itu boss atau kamu sendiri yang menginginkan cerita itu ada di sana. Ingat, jurnalis, narasumber, blogger dan influencer lainnya perlu berita yang emang memiliki nilai berita yang layak. Mereka akan bertanya "Ini berita tentang apa?" Dengan kata lain, anggap kamu mendapatkan berita dan jawab: Apa beritanya? Kenapa harus dimuat? Kenapa SEKARANG dan bukan NANTI?

Ada beberapa kriteria berita yang harus dipertimbangkan: Apakah ini hal baru? Apa ini unik? Apakah ini bisa menarik perhatian? Berikut adalah dua cara untuk membuat berita.

- Ciptakan Cerita
Ini adalah cara paling umum dari PR. Cara ini melibatkan storytelling sesuatu yang segar: mobil baru, aplikasi baru, CEO baru, merger perusahaan, mendapat penghargaan. Cara lain untuk membuat berita bisa juga dengan bylined artikel untuk publikasi independen, Opinion-Editorial (tentang topik kontroversial), media sosial (blog, tweet, foto, video, dll), content marketing di website, dan masih banyak lagi,

Beberapa ahensi membuat event-nya sendiri atau bicara di hadapan kelompok orang-orang yang berpengaruh. Memang hebat, tapi bisa jadi sangat mahal dan menyita waktu dan tanpa ada jaminan untuk dimuat. Banyak universitas membuat berita dengan survey-survey dan penelitian yang orisinil. Sebenarnya cukup sesederhana menggunakan telepon dan email. Serangkaian Q&A dari informasi-informasi baru bisa memiliki nilai berita yang cukup untuk dimuat media.

- Ikuti Cerita
Begitu ada kesempatan, sambut! Ketika ada cerita menarik di suatu berita dan kamu menanggapinya. Bisa saja berita tentang surutnya kondisi indeks saham, skandal politik, efek ekonomi, kebijakan pemerintah baru, polemik yang menyebar di masyarakat. Jurnalis seringkali membutuhkan seorang ahli untuk mengomentari berita di program Breaking News baik melalui telepon, video interview, dan cara lainnya. Reporter sering menghubungi orang yang bisa dipercaya. Dengan beberapa pemikiran cepat, menjangkau publik lebih luas berujung pada koneksi baru dan perhatian media. Contoh, ketika terjadi pemberitaan tentang regulasi penerbangan baru dan menjadi perhatian publik, kemudian salah seorang dari perusahaan maskapai penerbangan dipercaya sebagai ahli untuk membahas dan mengomentarinya, apakah nama maskapai itu ikut menjadi sorotan dan mendapat perhatian publik?


4. Bisakah Media Sosial Menggantikan Media Konvensional?

Tidak bisa.

Banyak sekali anggapan bahwa postingan blog atau tweet, selama banyak yang melihat, maka akan seefektif kutipan berita di harian Kompas atau tayangan di Metro TV. Jangan terbawa arus. Media sosial bisa dijadikan upaya tambahan PR dan sebagai pengeras suara. Fungsi dari media sosial adalah panjang tangan dari cerita apa yang ingin kamu sebarkan. Di Twitter kamu bisa sampaikan beritamu dengan rangkaian kata yang unik dari 107 karakter, 23 karakter lainnya kamu gunakan untuk link berita. Atau jika kamu menggunakan Vine, buat video 6 detik yang bisa menggugah jurnalis untuk tertarik membuka beritamu. Bahkan untuk media sosial yang memungkinkan menulis dengan penuh kata, jangan sampaikan press release-mu secara gamblang. Buatlah dengan jargon yang menarik, sampaikan pucuk beritamu dengan kata-kata yang menarik. Jika perlu lengkapi dengan gambar yang representatif dan sertai dengan kutipan-kutipan yang menarik perhatian.


5. Bisakah Kita Mengukur PR?

Mungkin.

Perlu dipahami bahwa PR adalah ilmu terapan dan bukan ilmu pasti. Banyak sekali orang atau ahensi yang membuat banyak model, rencana, dan estimasi. Harus diperjelas, itu semua adalah estimasi yang berarti bisa menjadi kurang atau lebih baik dari yang lainnya. Hal ini bisa dengan mudah menjadi beban emosional di industri PR. Efektifitas sebuah kegiatan PR sangat bergantung dari berapa besar impact yang menjadi terget dan seberapa banyak biaya yang digunakan. Belum dagi jika dikomparasikan dengan metode dan perencanaan kegiatan PR lain yang sekali lagi, "diperkirakan" lebih efektif dari yang lainnya.



5 Hal Yang Perlu Diketahui dari PR - Faiz Ridhal Malik


Mar 7, 2016

Hijaukah Aku?


Ini Baru Awal
Orang memiliki persepsinya masing-masing untuk hidupnya sendiri, bahkan untuk hidup orang lain. Men-judge kehidupan orang lain adalah hal yang asyik untuk dilakukan ketika kita semakin dewasa. Memberi nilai rendah hidup orang lain ternyata enak rasanya dan menjadi adiktif untuk aku yang mengejar nilai duniawi, dan ya, aku pernah melakukannya.

Selepas kuliah dan memakai toga yang penuh euphoria itu, kita pasti berlomba untuk berlari. Seakan dalam posisi start jongkok yang menunggu aba-aba pistol sang wasit dibunyikan dan kemudian lari sekencang-kencangnya. Aku pernah ada di masa itu. Masa dimana aku ingin jadi yang pertama dan terbaik dalam mengejar mimpi. Tapi aku lupa. Lupa bahwa dunia yang sesungguhnya itu lebih kejam dari manisnya dunia anak muda yang pahitnya masih seujung lidah. Ini hidup nyata. Orang lain rela menjilat kotorannya sendiri untuk berada di puncak. Mencium tangan atasan seraya berliur membayangi tahta kerajaan. Dunia ini gila. Sangat tidak waras untuk aku yang masih naif.

Aku kini berada dalam sistem kapitalis yang baku di tengah masyarakat yang dogmatis. Dulu aku membayangkan bahwa istilah nista itu hanya seram dalam buku teks dan teori belaka. Kini, aku berada di dalamnya dan semakin terbuka mata bahwa memang begitu menyeramkan dan mengancam hidup. Mereka yang bebas tetaplah bebas dengan uang-uang basah yang disiram indah yang mengikat di atas kepala kami, kepala para proletariat. 

Berlari dan terus berlari. Berlari sampai tersadar bahwa aku ada di dalam suatu sistem. Sistem yang membuat kita mengejar apa yang mereka-mereka inginkan dan melupakan apa yang aku selama ini impikan. Dunia itu kejam, dan ini barulah awal.

Mimpinya Adalah Mimpiku Juga
"Sekarang begini saja, kita selaraskan apa yang kamu ingin raih dan apa yang aku ingin lakukan", setidaknya itu yang ingin aku katakan pada para pemodal untuk disepakati berdua. Menyamakan mimpi menurutku adalah win-win solution untuk kami, bahkan kita. Aku rela membuatmu berjaya jika aku bisa merdeka. Aku hanya perlu berkecukupan dalam hidup dan tidak ingin lagi terkungkung oleh sistem dan stigma lucu. Meskipun aku juga punya mimpi, tapi untuk sekarang bolehkah aku mempelajari bagaimana roda kehidupan berjalan? Aku sedang mengambil ancang-ancang untuk bisa berlari dan melompat lebih cepat.  Ya, suatu saat aku akan berterima kasih padamu untuk batu tinggi dan kasar yang kamu hadapkan di depan wajahku.

Wajah berarti wajah. Batu itu akan aku poles menjadi tiang tinggi yang mulus dan bertugu emas seperti monumen di tengah ibukota. Tapi batu itu tetap saja harus aku panjat dengan peluh dan upayaku tidak berbeda dari sebelumnya, tetap sama. Dalam lomba lari ini kita semua sama-sama mengitari hal yang sama dalam sebuah alur pasti. Yang jadi pertanyaan, siapa yang akan "terlihat" menjuarai perlombaan? Siapakah yang benar-benar memenangi perlombaan? Atau bahkan, apakah ini semua memang benar sebuah perlombaan? Jikalau iya, sebenarnya dengan siapa kita berlomba?

Aku Belum Hijau dan Dia Juga
"Sadarlah, Faiz. Dulu kau pernah bergunjing pada kehidupan orang lain. Sesekali kau mendongak di atas dongakan orang lain. Untuk sesaat kau seakan menang dari "perlombaan". Sadarkah kau, Faiz? Itu semua hanyalah menang dalam maya mu!", pikirku dalam renung. Rumput tetangga terlihat selalu lebih hijau. Lantas, apakah kebunku yang layu ini sudah hijau? Belum! Semua kebun itu sama dan akan tetap sama dari bagaimana kamu merawatnya! Rumput tetanggamu itu harus dilempari kotoran kambing dan tumpukan cacing agar mampu menjadi hijau dan sedangkan aku ingin menghijau hanya dengan sinar matahari.

Doaku kini bukan untuk menjadi hijau, tapi untuk dilempari kotoran dan dihampiri gerombolan cacing penggembur tanah. Tak apa. Bring it on! Jika suatu saat aku merasa jijik dan geli, tampar aku untuk sadar dan kembali menjadi hijau dengan kehendak dunia dan penciptanya. Selama rumput ini mengijau dengan indah,  Kamu bukan hijau yang aku impikan, tapi aku akan hijau dengan caraku.



Hijaukah Aku? - Faiz Ridhal Malik