Serunya Mimpi Siang Bolong
Satu minggu belakangan ini otak saya isinya mimpi semua. Bukan berarti kebanyakan tidur, tapi justru kebanyakan khayalan dan lamunan di siang bolong. Aneh, biasanya saya gak pernah tuh ngebayangin yang aneh-aneh alias pikiran selalu saja rasional dan mencoba buat realistis. Tapi kok akhir-akhir ini alah otak jadi liar begini ya? Sebagai pemimpi, saya sih gak masalah dengan mimpi-mimpi saya karena masih bisa dicapai alias realistis. Bukan mimpi jadi power ranger atau ultraman ya, meskipun ada kemungkinan mimpi jenis itu bisa terwujud juga. Hahaha
Sebenarnya salah atau nggak sih kita bermimpi atau berandai-andai? Menurut saya sih enggak sama sekali, bahkan sering-sering deh! Tapi mimpinya jangan terlalu dibawa dalam dunia real ya, bisa-bisa jadi delusi bahkan dibilang aneh dan gak masuk akal. Bermimpi itu seru dan menyenangkan! Membayangkan bagaimana kita nanti, melakukan apa kita nanti, mendapatkan apa kita nanti sesuai dengan bayangan kita. Sejenak bisa melupakan kalau dunia itu kejam dan kita tidak bisa seenaknya. Kalau di dunia mimpi kan bisa. Hahaha
Akhir-akhir ini saya berimpi jadi pekerja kantoran di perusahaan bonafide tapi juga punya usaha sampingan yang sukses, terus punya banyak kesempatan travelling. Muluk-muluk? Biarin! Jadi kepala divisi marketing dan komunikasi di perusahaan game publisher & developer asli Indonesia alias bukan cabang dari luar. Terus di perusahaan ini sudah banyak rilis game-game MMORPG kelas AAA dengan latarcerita mitologi Indonesia. Mungkin seperti Nusantara Online tapi kelasnya setara Tera atau Blade&Soul. Perusahaan ini juga punya bagian produksi animasi yang tayang di negara lain yang tentu banyak konten Indonesianya.
Oh, usaha sampingannya punya kedai kopi di rumah. Jadi di belakang kedai kopi, disitu rumah saya. Diberi jarak oleh taman yang biasa tempat anak-anak saya bermain. Kedai kopinya semacam library cafe, jadi bisa nyewa buku juga. Tamu yang datang juga seperti keluarga, sudah saling akrab dan kenal. Mungkin seperti bar atau cafe yang ada di Amerika atau Eropa dimana pelayan dan pelanggan atau sesamanya sudah saling kenal dan mereka disana tujuannya untuk menikmati suasana atau sengaja untuk ngobrol dan bukan untuk update Path sama isi album Instagram.
Saya travelling bareng keluarga lengkap dan anehnya di mimpi saya itu saya menghabiskan dulu semua destinasi wisata di Indonesia dan itu spontan. Mungkin seperti kisah Walter Mitty kali ya? Jalan ke Raja Ampat, perisapannya H-1 karena mendadak semua sepakat ke sana, ke Merapi juga mendadak justru karena kondisi di sana sedang siap meletus dan sekeluarga jadi volunteer penanggulangan bencana. Menantang hidup, menantang maut karena hidup hanya sekali dan jangan disia-siakan! Sayangnya masih sebatas mimpi :(
Oh iya, di mimpi saya juga punya seorang isteri dan 3 orang anak dan semuanya punya karakteristik yang unik-unik. Isteri saya seorang barista yang jago banget bikinin kopi buat suaminya tiap hari. Meski bukan chef, tapi masakannya enak-enak! Oh, dia juga yang handle usaha kedai kopi kami sampai sebesar ini. Anak pertama laki-laki dan jadi desainer produk Mac tapi di bayangan saya kantor Mac pindah ke Bandung, yang kedua perempuan jadi pemain saxophone dan desainer baju muslimah yang biasa bolak-balik ke Milan buat tampilin karyanya di fashion show musiman, yang ketiga laki-laki lagi dan ketika besar jadi koki dan ngikutin jejak ayahnya jadi enterpreneur yang punya franchise restoran masakan khas Indonesia dengan cabang ada di seluruh dunia, terutama Eropa. Syukurlah, masih masuk akal kecuali bagian Mac pindah ke Bandung. Hahaha
Itu semua mimpi, khayalan, lamunan... Tapi siapa tau bisa jadi kenyataan kan?
Tuh kan jadi senyum-senyum sendiri. Hehehe
Serunya Mimpi Siang Bolong - Faiz Ridhal Malik